Sabtu, 16 September 2017

Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE







Muhammad Syarqul Ardan. Born on October 30, 1996, originally from SMAN 18 Jakarta and attended Chemistry department at Institut Pertanian Bogor. I take a course of consumer behavior because I want to know how to be a good consumer. My hobby is playing volly and badminton. My interest is to learn japanese. I want to make a restaurant, want to go to japan, and send my parents to mecca. I can play badminton, play volly, cook, and speak a little japanese.

Resume Pertemuan 1

Muhammad Syarqul Ardan (G44140065)
Departement of Kimia (www.chem.ipb.ac.id)
College of Math and Science (www.fmipa.ipb.ac.id)
Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)
Departement of Family and Consumer Sciences (www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB (www.ipb.ac.id)
Prof Dr Ir UJANG  SUMARWAN, MSc (www.sumarwan.staff.ipb.ac.id)
www.Ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id, sumarwan@mb.ipb.ac.id)

Resume Consumer Behavior


There are many factors that influence consumer behavior and decision making process in purchasing goods, such as family and household. Currently the existence of family and household is very influential to the pattern of life and consumption behavior of a person. It is based on the lifestyle of the family and the household itself. The higher the degree of family, the higher the necessity of life. The family is the most important consumer purchasing organization for the community. In the family and households are very influential on consumer purchases, because the needs of families and households very much.
Scientifically the family can be defined as a group of two or more blood-related, married, or adopted individuals living side-by-side. While the household is all people, whether related or unrelated who occupy a housing unit. Families and household influences affect consumer buying attitudes. For example the birth of a child affects a family to add furniture, baby food, and others. Different households with families in the household describe all people, whether related or not, who occupy a housing unit. For both household and family, data can be used by marketing organizations for macro and marketing analysis.
The family as a scope closest to the consumer "family" is the most powerful influence on the consumer in choosing a product. Why so, first is the family as a source of orientation consisting of family. Second is the family as the source of descent. So the family has a relationship in influencing consumer behavior. In the domestic life situation of the circumstances in it make the benchmark of the consumer as a buyer, where the action occurs because of the formation of an emotional, namely the formation of a personality and lifestyle in the consumer. In other words the determination of a person's image in the formation of personality is influenced by the circle around yaiut kelurga, friends, and around which have a big influence in consumer behavior

Senin, 05 November 2012

Yosakoi

1. PENGERTIAN YOSAKOI.
   Festival Yosakoi (よさこい祭り Yasakoi Matsuri?) adalah festival tari Yosakoi yang diadakan setiap tahunnya di kota Kochi, Prefektur Kochi pada 9 Agustus hingga 12 Agustus. Festival berlangsung selama 4 hari, dan berpuncak pada pentas utama 10 Agustus dan 11 Agustus. Malam sebelum pentas utama (9 Agustus) dimeriahkan oleh pesta kembang api, dan 12 Agustus adalah hari kompetisi nasional.
  Yosakoi adalah tari dengan ciri khas gerakan tangan dan kaki yang dinamis. Tari ini berkembang sebagai bentuk modern tari musim panas Awa Odori. Sambil menari, di kedua belah tangan, penari pria dan wanita segala umur membunyikan perkusi dari kayu yang disebut naruko. Mulanya, naruko dipakai untuk mengusir burung-burung di sawah, namun sekarang menjadi pelengkap tari.
  Penari dalam satu kelompok mengenakan kostum berupa happi atau yukata. Kostum dan musik dipilih sesuai selera masing-masing kelompok yang berusaha tampil seunik mungkin. Musik pengiring tari dapat merupakan campuran musik daerah (minyō) dicampur dengan musik rock, samba, disko, enka, atau genre musik yang lain sesuai selera, namun harus memasukkan melodi "Yosakoi Naruko Odori".
  Kelompok penari Yosakoi menari di jalan utama kota Kochi (Otesuji), alun-alun kota, dan pusat perbelanjaan Obiyamachi. Di dalam kota setidaknya disediakan 9 lokasi kompetisi tari dan 6 lokasi pentas. Festival ini dimeriahkan sekitar 19.000 peserta dalam 170 kelompok penari.[1] Sejumlah peraturan yang mengatur para peserta, misalnya pembatasan jumlah penari dalam satu kelompok (di bawah 150 orang), ukuran panggung di truk bak terbuka (jigatasha), dan keharusan membawa naruko sewaktu menari.[2]

 

 2. ASAL-USUL YOSAKOI.
   Asal usul kata Yosakoi adalah Yosakoi (夜さ来い?) yang berarti datanglah kau malam ini. Menurut kisah lain, kata Yosakoi berasal dari seruan para pekerja bangunan ketika membangun Istana Kōchi di masa pemerintahan Yamauchi Katsutoyo (1596-1615). Mereka menyerukan "Yoisho koi, yoisho koi" agar bersemangat ketika mengangkati bahan bangunan.[3]
  Kisah cinta zaman Edo (1771-1776) antara aktor kabuki Ikushima Shingorō dan wanita Ōoku bernama Nakaejima diangkat sebagai lagu minyō berjudul "Ejimabushi". Lagu tersebut terkenal di seluruh negeri, dan dijadikan lagu pengiring Bon Odori di Provinsi Tosa (sekarang Prefektur Kochi).[4] Istilah Yosakoi (夜さ来い?) pastinya bukanlah dialek Tosa. Orang Kōchi menyebut malam sebagai ban (?), sementara kiya atau kiiya (来や?) untuk datanglah.[3]
Kemungkinan lain, kata yosari koi (夜さり来い?, datanglah malam ini) asal bahasa Jepang kuno abad ke-9 berubah menjadi yosakoi[3], dan dimasukkan ke dalam lirik minyō berjudul Yosakoi Bushi.[4]

 3. SEJARAH YOSAKOI.
  Festival Yosakoi pertama kali diadakan pada 10 Agustus-11 Agustus 1954 di kota Kochi. Peserta festival waktu itu berjumlah 750 penari yang tergabung dalam 21 kelompok.[1] Sebelumnya, tari Yosakoi pertama kali dipentaskan di muka umum sebagai tari kreasi baru pada Pameran Dagang dan Industri Prefektur Kochi, Maret 1950.[5] Pada penyelenggaraan ke-30 tahun 1984, penari yang ikut serta sudah mencapai 10.000 orang.[1]
  Di Sapporo, Hokkaido pada Juni 1992[6] diadakan Festival Yosakoi Sōran yang pertama. Festival Yosakoi Sōran adalah festival tari Yosakoi yang pertama diadakan di luar Prefektur Kochi. Pada penyelenggaraan pertama, festival di Sapporo sudah diikuti sekitar 1.000 penari dalam 10 kelompok. Sejak ada festival di Sapporo, berbagai festival Yosakoi mulai diselenggarakan di berbagai tempat di Jepang. Total penari di festival Yosakoi Sapporo bahkan melebihi jumlah penari Festival Yosakoi di tempat asalnya. Festival Yosakoi Sōran tahun 2008 menampilkan sekitar 33.000 penari dalam 330 kelompok, dan dihadiri sekitar 2 juta penonton. Festival tari Yosakoi terbesar lainnya diadakan di Sendai (Festival Michinoku Yosakoi), Tokyo (Super Yosakoi), dan Nagoya (Nippon Domannaka Matsuri).

4. DAFTAR FESTIVAL YOSAKOI.

Dari Festival Yosakoi di Prefektur Kochi, Yosakoi telah menjadi salah satu bentuk modern tari musim panas yang ditarikan di berbagai tempat di Jepang, dan bahkan hingga ke luar negeri.